Selasa, 21 Juni 2011

Pekerja Biasa (Occupation) dan Profesional

Pekerja Biasa (Occupation) merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu profesi. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi padahal tidak.

Ciri-cirinya adalah Dalam melakukan pekerjaan tidak mengandalkan keahlian dan pengetahuan khusus, pekerjaan yangdilakukan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, memiliki status yang rendah dimasyarakat dan hanya bisa menghasilkan sedikit uang

Contohnya: Operator, penjaga warnet, tukang ketik di rental, Teknisi Komputer, dll.

Profesional adalah orang yang sangat ahli dalam suatu bidang tertentu.

Ciri-ciri pekerjaan yang professional : Orang yang Profesional biasanya menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Profesionalisasi biasanya didapatkan melalui proses atau perjalanan waktu yang sangat lama dan membuat seseorang menjadi profesional. Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) di dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan atau kekayaan materiil-duniawi walaupun akan mendapat gaji yang tinggi sebagai upah kerja dan jasanya.

Contoh : IT manager, IT consultant, Sistem analyst, consultant ERP (Enterprise Resource Planning).

Titik Kelemahan dari Kode Etik Profesi

  • Idealisme terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para professional, sehingga harapan sangat jauh dari kenyataan. Hal ini cukup menggelitik para professional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi tidak lebih dari pajangan tulisan berbingkai.
  • Kode Etik Profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sangsi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran professional. Rupanya kekurangan ini memberi peluang kepada professional yang lemah iman untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya.