Rabu, 01 Desember 2010

Tanya Hati


Kucoba memahami diri ini, kucoba bertanya, kucoba muhasabbah.. Apa yang salah dalam diri ini Ya Rabb?

Sering aku mendengar taujih tentang sabar, tetapi kenapa diri ini belum bisa sabar menghadapi hidup ini? Tidak sabar menghadapi orang-orang di sekitar yang tidak memahami kita… Padahal aku tau bukan mereka yang harus mengertiku, tetapi akulah yang harus mengerti mereka. Karena sebenarnya mereka selalu berusaha mengertiku, memahamiku. Hanya aku yang belum memahami cara mereka…

Tak hanya sekali aku mendengar banyak orang mengatakan kita harus selalu ikhlas menerima apapun, tapi kenapa hati ini begitu sulit menerima Ya Allah? Hati ini sering belum bisa ikhlas menerima keadaan, sering tak ikhlas menjalankan sesuatu, sering tak ikhlas melihat orang lain bisa melakukan apa saja. Sering tak ikhlas menerima perlakuan orang lain.

Hampir setiap minggu ada yang mengingatkan tentang ukhuwah, tak jarang aku menerima pesan tentang indahnya ukhuwah, bahkan aku telah menyempaikan makna dan indahnya ukhuwah kepada adik-adik yang baru belajar tentang itu. Tapi kenapa diri ini belum paham Ya Allah?? Kenapa begitu sulit menanamkan dalam diri ini bahwa ukhuwah itu harus dijaga, harus dipupuk agar tak mati? Apa gunanya punya banyak bunga tetapi tak dirawat? Mereka hanya akan mati, bahkan hanya menjadi sampah yang mengotori lingkungan kita. Itulah Ukhuwah, itulah saudara _Harus dijaga, dirawat, dipupuk agar tak mati sia-sia karena kita abaikan_ Bunga itu akan tumbuh indah jika kita menyayanginya dan akan layu jika kita cuekkan. Ikhlaskah kita jika bunga yang telah lama kita rawat dan selalu membuat hari kita indah mati begitu saja? Sungguh kita pasti butuh bunga itu.. kita butuh wanginya untuk menutupi celah kita , kita butuh kecantikannya untuk motifasi diri menjadi lebih cantik dari bunga itu, kita butuh madunya untuk kesehatan kita, kita butuh batangnya untuk pegangan erat ketika kita hampir jatuh, kita butuh akranya untuk menguatkan kita sehingga kita mampu berdiri dalam keadaan apapun, kita butuh daunnya agar tak terlihat kosong hidup ini… bahkan ketika bunga itu hampir layu, kita masih butuh semua itu. Kesalahan terbesar adalah ketika kita menganggap tak butuh bunga itu karena ada bunga lain yang lebih segalanya. Sungguh jahatnya manusia, membiarkan bunga lama menangis, merasa dikucilkan, dipojokkan. Sungguh kita butuh saudara, sejahat apapun dia, sedalam apapun luka yang pernah ia goreskan dihati kita, kita masih butuh saudara.. tapi kenapa hati ini begitu sulit memahami Ya Rabb???

Aku begitu benci melihat orang yang putus asa, karena sesungguhnya masih banyak harapan di depan.. tak hanya untuk hari ini kita hidup, tetapi untuk masa depan yang lebih panjang dan penuh teka-teki. aku kesal mendengar orang terus mengeluh bahwa usahanya gagal, usahanya tak dihargai. Kenapa mereka putus asa, padahal jelas-jelas kita tahu bahwa Allah tidak melihat hasilnya, tapi melihat prosesnya. Yang penting kita sudah berusaha, biarkan orang lain seperti itu. Aku sering menyadari itu, tapi kenapa diri ini juga masih pernah putus asa karena sesuatu yang tak ada hasilnya atau karena sesuatu yang belum kita coba??

Aku benci melihat orang selalu menyalahkan diri sendiri karena coretan masa lalu yang membuat luka dihati orang lain, atau karena keadaan kita sekarang ini. Tapi kenapa diri ini juga kadang tak berhenti menyalahkan diri karena suatu kesalahan yang kita lakukan?? Padahal aku tau, sesuatu itu bukan untuk disesali, tetapi untuk diperbailki. Kita hidup untuk masa depan, masih banyak tanggung jawab yang harus kita pikul kedepan, jadi jangan berlarut-larut berkaca pada masa lalu.
Rabb,.. sering hati ini bertanya, kenapa Ya Rabb?? Kenapa hati ini belum bisa lapang? Kenapa akhlak ini begitu buruk? Kenapa iman ini begitu tipis? Padahal sering aku mendengar ayatMu,.. tak seharusnya aku seperti ini kan?

Aku tau ini Ujian Mu Ya Rabb. Ujian untuk menaikkan derajatku. Aku tau bahwa Kau memberikan ujian ini sesuai kemampuan hambanya, aku yakin ada kebaikan di balik Kau memberikan semua ini. Tapi bagaimana aku bisa lulus dari semua ini Ya Rabb?? Kumohon beri kemudahan dan kelapangan mengahdapi ini, karena hanya Kau yang melapangkan hati ini. Aku ingin dekat denganMu Ya Rabb dengan hati yang bersih ya RAbb,.

Aku tau hanya satu inti dari semua ini, Sabar dan Ikhlas. Itu yang membuat semua menjadi baik. Kumohon Ya Rabb, Bantu aku, lapangkan hati ini, bersihkan dari semua penyakit buruk yang Kau Benci, Tanamkan di dalam hatiku dan semua saudaraku sifat sabar, dan selalu Ikhlas menerima apapun.
Ajari Kami, bimbing kami untuk Sabar dan Ikhlas Ya Rabb. Karena hanya Kau yang mampu menggerakkan hati-hati ini.

Selasa, 23 November 2010

Sesalku

Perlahan kau hadir dalam hidupku, menyusup dalam keseharianku, mencoba akrab denganku. Kau coba mengerti karakter dan keseharianku. Banyak hal penting hingga sama sekali tak penting kau lontarkan sebagai jembatan menujuku. Menjawab semua pertanyaanmu, accept gurauanmu.. aku tak berfikir jauh, tak pernah ku berprasangka buruk tentangmu, karena kau salah satu temanku. Hanya teman yang pernah berjuang bersama di satu kelas. Itulah kesalahan selama ini, Aku selalu menganggap semua orang sama, sama suka bergurau, sama tak tak menanggapi sesuatu dengan serius. Padahal, jelas berbeda. Setiap orang punya alasan dan tujuan ketika melakukan sesuatu, entah tujuan menguntungkan atau merugikan orang lain.

aku tak pernah menganggapmu berbeda, aku tak pernah su’udzon bahwa kau punya maksud lain ketika memberi pertanyaan, meminta bantuan dan lain-lain. Dan tak alasan untuk menolak memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Tetapi disini, aku menyesal memberikan bantuan itu, memberikan informasi-informasi yang kau minta. Karena ternyata kau tak serius, kau hanya memanfaatkan suasana untuk bisa bertemu denganku.

“ok dah, Besok y tak ambl. sekalian bsok wes aq mw ngomong sesuatu m km ya.?!”

“ngmog aj knp nggu bsk, karg ajj,org dr td jg dah omong2an to?” Aku tak mau serius menganggap I ni.

“kl ngmg lwt sms kyakna gag enk, pengnx face to face m km lgsg.”

Kubiarkan sms itu, aku tak ingin berkata-kata. Hatiku kesal, melihat caramu. Dengan alasan meminjam sesuatu, kamu mengambilnya padaku dan kita bertemu. Itu kan yang kau inginkan? Dua kali kau ingin menugngkapkan itu, Aku tau apa yang ada dalam hatimu. Aku Tau meski tak semuanya. Aku, belum terlalu bijaksana untuk menghadapi hal yang sama ini. tapi aku tak kan membiarkan kau atau orang lain mengungkapkan sesuatu yang tak seharusnya diungkapkan.

Maafkan aku teman, bukan maksudku menyakitimu, tapi inilah caraku selama ini menanggapi hal seperti ini. aku memilih diam, menjauh darimu. Aku tak ingin memberi harapan pada siapapun.

Inilah yang selalu menimpaku, sejak 6 tahun yang lalu, ketika aku duduk di bangku 1 SMP. Aku membalas setiap gurauan, sapaan dan senyum mereka, hingga mereka menganggapku lain karena Aku tak ingin dianggap sombong. Hanya beberapa orang yang aku cuekkan ketika mereka menyapa atau mencoba baik ke aku, karena aku sudah mengeri maksud mereka, Maksud yang tak kuinginkan pastinya. Tapi ketika beberapa orang menganggapku berbeda, sungguh menyiksaku. Membuatku merasa sangat bersalah karena aku telah salah action, membuat orang lain memikirkanku. Astagfirullah kesalahan besar. DIAM, CUEK, itulah senjataku ketika mereka telah menganggapku berbeda selama ini. tak peduli lagi mereka menganggapku sombong.

ketika aku mulai tau bahwa kita harus menjaga pandangan, dan izzah kita sebagai muslimah, selalu aku berusaha tak menyakiti orang untuk yang kesekian kalinya. Aku berusaha cuek kepada mereka yang memberikan perhatiannya padaku. Hingga perlahan banyak teman yang kesal dan membenciku. Bahkan sempat aku begitu ketakutan karena zal(salah seorang teman yang tak pernah bosan memberi perhatian ke aku), akhirnya sangat membenciku karena Sikapku yang cuek, mengancam akan melakukan sesuatu yang merugikan.

Inilah ujianku yang selalu berulang. Aku ingin segera lulus dari ini YA Allah, sejak 3tahun lalu aku berusaha jauh dari kejadian-kejadian ini. tapi selalu ada yang lolos. Mudahkan aku YA Allah, mudahkan aku meutup diri ini rapat-rapat hingga tak seorangpun bisa mengintipku.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Sebuah Inspirasi yang memotifasi

Beberapa jam lalu,. aku sengaja membuka dan membaca setiap kata dalam Beranda Facebook ku. Siapa tau dapet inspirasi untuk menulis. Hemm,.. Ada sebuah catatan baru.. “ Diskusi team Heksagonal” oleh Codename Tarecha pada 20 Oktober 2010 jam 15:48. Perlahan kubaca catatan itu,. bahasa yang cukup mudah di mengerti kukira,.. hemm,. Ternyata tak semua langsung kupahami maknanya. Pelan – pelan ku cerna setiap kata pada sebuah judul kutipan. “Jika Belum siap, Cintai Dia Dalam DIAM.” Kulanjutkan membaca point – pointnya untuk mencari penjelasan. “Karena diammu adalah bukti cintamu padanya, kau ingin memuliakan dia dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang. Karena diammu memuliakan kesucian dia dan hatimu. Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya. Karena mungkin saja orang yang kau cintai adalah orang yang telah Allah pilihkan untukmu.”
Hemm,. Rangkaian kata yang sempat aku cari, tapi baru menemukannya. Rangkaian kata yang aku butuhkan untuk meyakinkan orang-orang di sekitarku yang sering ragu bahwa Allah pasti telah memilihkan seorang yang mulia untuk kita. Jika waktunya telah tiba, takkan lari ia dari kita. Rangkaian kata yang kubutuhkan untuk menguatkan azamku. Sebuah azam yang ku tanamkan dalam diriku sejak 3tahun lalu, ketika aku duduk di kelas XI SMAN 11 Malang. Ketika aku telah sedikit paham tentang Larangan mengungkapkan perasaan kita sebelum mempunyai hak. Ketika aku sedikit paham bahwa pacaran itu tak ada dalam agama mulia ini sebenarnya. Allah telah mengatakannya sejak dulu dalam salah satu ayatnya di Al Quran “Janganlah kalian Mendekati zinah”.
Hemm,. Kalu dipikir emang tak pernah ingin kita berzinah kan?? Tapi,. Itu katanya Mendekati,.. lah pacaran, aktifitasnya kan mengarah pada mendekati zinah,..huhu. example: Pegang2an, saling pandang, bahkan sekarang bukan pacaran namanya kalu belum merasakan pipi atau bagian2 lain dari pasangan yang bukan haknya itu. hiii,.. takut,.. lah kok bisa aku ngomong gini? Hemm,.. sedikit banyak aku tau lah dari orang-orang di sekitar , dari cerita-cerita, atau melihat dengan mata kepalaku sendiri. hemm,. Punya sedikit pengalaman juga sich, hehe.
Ketika masih duduk di Bangku 3 SMP, belum paham tentang itu (yach,. Sebenernya udah sedikit tau sich kalau pacaran itu tak boleh, Cuma pura-pura melupkannya). Tapi waktu itu kan masih terbawa arus gitu,hehe,.. masih pengen mencoba hal-hal baru. Emm.,. apalagi ya???. Karena dia orang yang sering menggetarkan hatiku sejak kelas 2 SMP. Jadi, ketika dia menyatakan perasaannya.. langsung dah aku setuju. Hemm,.. masih polos juga sich waktu itu. Belum berpikir tentang resiko. hehe,..
Hemm,, percaya deh, lebih banyak ruginya daripada untungnya. “Membuang - buang waktu, sering berbohong, buang2 uang juga sich,..hehe” .Yang terpenting dengan pacaran kita telah menyakiti hati orang-orang yang tak bersalah. Maksudnya?????? Iyalah, ketika ada seseorang yang mencintai kita dalam diam, pasti dia sangat tersakiti,.. memunculkan penyakit-penyakit baru dihatinya. Example: dendam, benci, iri, de el el. Yang terpenting dengan tak sadar kita membuat semangatny aturun, bahkan frustasi. Wuiihhh gawat tuhh. Hemm,. Dosa lo buat orang lain tersiksa. Hehe,..
Astaghfirullah, ampuni kami yang tak paham ini sebelumnya Ya Allah,.. Jadikan kami istiqomah ketika kami telah paham itu ya Allah.. Amin.
Lah, kok jadi sampai sini ya?? Kembali lagi dah ke rangkaian kata-kata yang ditulis codoname Tarecha. Emm,.. terus kuresapi makna kata-kata itu,..
“kau ingin memuliakan dia dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang.”. emm,.,berarti orang-orang yang memberanikan diri untuk mengajak orang lain berpacaran itu tak memuliakan orang yang dicintainya dunk??,.. ia ingin memilikinya karena nafsu yang terus mendorongnya. Ia takut kehilangan, padahal belum ada ikatan resmi. Kita kuga tau kan bahwa setiap kita telah dipilihkan orang terbaekk untuk masa depan kita,.
aku terus meresapi rangkaian kata setiap baris,.. “Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya. Karena mungkin saja orang yang kau cintai adalah orang yang telah Allah pilihkan untukmu.” Kata-kata itu, semakin mengutkankanku,.. menguatkan izzahku, meyakinkanku bahwa aku pasti diberi yang terbaekk,. Dengan jalan yang baek,. Yang mulia tanpa adanya noda sebelumnya.
Aku akan menularkan azamku ini ke orang-orang di sekitarku. Sahabat-sahabat yang kucintai karena Allah atau saudara seimanaku. Ketika aku berkumpul dengan Nursih, Rosita, dian. Atau ketika aku hanya berdua dengan nita. Sering kita bahas, kita singgung, kita buat bahan guyon ketika sumpek memikirkan tugas dan amanah yang terus bertambah akhir-akhir ini. yaitu: “kita tercipta dari tulang rusuk siapa ya?”. Hehe,.. rasa penasaran itu sering kita terbangkan kemana-kemana,. Sering kita saling menebak siapa orang yang memulikan kita itu,.. yang akan selalu hadir dalam setiap doa kita nantinya. Haha,.. jawaban yang lucu-lucu dan kadang tak masuk akal. Si inilah, si itulah,.. tapi itu hanya guyon saat ini, faktanya, hanya Allah yang Tau. Pokoknya aku berusaha tak kan menodai jiwa dan raga ini. aku akan menghadiahkan bibirku kepada orang yang memulikaknku kelak. biarlah dia yang menyentuhnya pertama kali.(njiplak kata-katana Azam di KCB ne)hehe. Aku yakin dapet yang terbaek,. Yang agamanya baek, yang menciantaiku karena Allah, hehe.amin.
Emm,.. sering juga sich terbesit seseorang itu mungkin jodohku, emm,,, apa iya ya dia? Kadang Ada sedikit harap ia yang memulikanku,.. hemm,. Tapi gag pasti sich. Masih suka ganti-ganti orang yang diharapkan. belum ada satu yang jelas sangat kuharapkan.hehe. emang belum waktunya kuk. “Semua akan indah pada waktunya” … kau sangat suka kata-kata itu. itulah kata yang selama ini memotufasiku untuk tak putus asa dalam segala hal, dalam mencapai apapun.

Jumat, 22 Oktober 2010

Di Sini Kita Bertemu

Di sini kita bertemu,..
Di jalan yang tak semua orang bisa melaluinya…
Di jalan yang banyak dipandang sebelah mata oleh banyak orang…
Jalan yang penuh duri, hujatan, bahkan fitnah…
Namun pantaskah kita mengeluh?
Sesekali tidak saudaraku,..
Karena ada atau tidak adanya kita di jalan ini,..
Jalan ini akan terus melaju dengan orang – orang baru yang telah disiapkan Allah,..
Karena itu, aku suka jalan ini,..
Jalan yang sering menguji kesetiaan, kejujuran, dan kadar iman kita,..
Mencoba terus menumbuhkan semangat,..
Mencoba istiqomah di jalan ini,..
Dengan kau yang tak pernah lelah mengahdapi terpangan badai ini…
Alhamdulillah selalu ku ucap di setiap nafasku,. Karena kita bertemu di jalan ini,..
Saling mengingatkan ketika salah,..
Saling memberi semangat ketika futur,…
Saling memberi ketenangan, ketentraman dalam hati,.. saling menebar senyum manis di wajah,..
Meski sebenarnya ada hati – hati yang menangis,..
Sungguh indah ikatan ini,..
Sebuah ikatan yang orang sering menyebutnya ukhuwah,. Ikatan yang dilandasi kecintaan kepada Nya,..
Ikatan yang selalu memberikan doanya kepada orang-orang yang dicintai Nya
Semoga hati kita selalu bersatu Karena Nya,
Semoga nantinya kita dipertemukan di surga Nya

Kamis, 10 Juni 2010

Agar Cinta Bersemi Indah

Agar cinta
bersemi?..indah?

Agar cinta bersemi indah
hingga bunga-bunga bermekaran
Dan canda-canda kecil menyegarkan jiwa
Siramilah taman ini dengan cinta yang berseri
Jangan kau biarkan daun-daun berguguran
Dan tangkai-tangkai cinta berjatuhan

Reff:
Agar cinta bersemi indah
semikanlah di dalam dada
Keikhlasan untuk memaafkan segala kesalahan
Agar tiada dendam bersemayam
Lapang dada untuk menerima
sgala perbedaan yang terjadi

Agar tiada kekecewaan dan lahir kebesaran jiwa
Menuju kemesraan yang menyegarkan hati
Dan canda-canda kecil menggelitik hati?

Agar cinta bersemi?.indah?

Minggu, 09 Mei 2010

source code nilai mahasiswa dengan GUI

mport javax.swing.*;
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
public class PendaftaranMahasiswa extends JFrame {

JLabel kode= new JLabel ("Kode Pendaftaran");
JTextField txkode= new JTextField ("01",18);

JLabel nama= new JLabel ("Nama Siswa");
JTextField txnama= new JTextField(18);

JLabel gender= new JLabel ("Gender");
JRadioButton genderlakilakiIn=new JRadioButton("Laki-laki");
JRadioButton genderperempuanIn=new JRadioButton("Perempuan");
ButtonGroup genderIn=new ButtonGroup();

JLabel alamat= new JLabel ("Alamat");
TextArea txalamat= new TextArea (2,30);

JLabel sekolah= new JLabel ("Sekolah Asal");
JTextField txsekolah= new JTextField(14);

JLabel almsekolah= new JLabel ("Alamat Sekolah");
TextArea txalmsekolah= new TextArea (2,30);

JLabel agama= new JLabel ("Agama");
JComboBox agamaIn=new JComboBox();

JLabel nmbapak= new JLabel ("Nama Bapak");
JTextField txnmbapak= new JTextField (14);

JLabel nmibu = new JLabel ("Nama Ibu");
JTextField txnmibu= new JTextField(14);

JLabel almortu= new JLabel ("Alamat Ortu");
TextArea txalmortu= new TextArea (2,30);

JLabel statusanak= new JLabel ("Status Anak");
JComboBox statusanakIn=new JComboBox();

JLabel nmwali= new JLabel ("Nama Wali");
JTextField txnmwali= new JTextField(14);

JLabel almwali= new JLabel ("Alamat Wali");
TextArea txalmwali= new TextArea(2,30);

JLabel jmnun= new JLabel ("Jumlah NUN");
JTextField txjmnun= new JTextField(14);

JLabel hasil= new JLabel ("Hasil");
TextArea txhasil= new TextArea(2,30);

JButton hapus= new JButton ("Hapus");
JButton simpan= new JButton ("Simpan");
JButton lihat= new JButton ("Lihat");
JButton keluar= new JButton ("Keluar");
JButton proses= new JButton ("Proses");
JComboBox lihatIn=new JComboBox();

JPanel panel1= new JPanel ();
JPanel panel2= new JPanel ();
JPanel panel3= new JPanel();
JPanel panel4= new JPanel();
JPanel panel5= new JPanel();
JPanel panel6= new JPanel();
JPanel panel7= new JPanel();
JPanel panel8= new JPanel();
JPanel panel9= new JPanel();
JPanel panel10= new JPanel();
JPanel panel11= new JPanel();
JPanel panel12= new JPanel();
JPanel panel13= new JPanel();
JPanel panel14= new JPanel();
JPanel panel15= new JPanel();
JPanel panel16= new JPanel();
JPanel panel17= new JPanel();
JPanel panel18= new JPanel();
JPanel pninput= new JPanel();




void tampilan (){
setTitle ("Form Pendaftaran Siswa Baru");
setLocation (400,0);
setSize (350,740);
setDefaultCloseOperation(PendaftaranMahasiswa.EXIT_ON_CLOSE);

agamaIn.addItem("Islam");
agamaIn.addItem("Kristen");
agamaIn.addItem("Katolik");
agamaIn.addItem("Hindu");
agamaIn.addItem("Budha");

statusanakIn.addItem("Anak Kandung");
statusanakIn.addItem("Anak Angkat");

lihatIn.addItem("Diterima");
lihatIn.addItem("Cadangan");
lihatIn.addItem("Ditolak");

getContentPane().add(kode);
getContentPane().add(txkode);
getContentPane().add(nama);
getContentPane().add(txnama);
getContentPane().add(gender);
getContentPane().add(alamat);
getContentPane().add(txalamat);
getContentPane().add(sekolah);
getContentPane().add(txsekolah);
getContentPane().add(almsekolah);
getContentPane().add(txalmsekolah);
getContentPane().add(agama);
getContentPane().add(agamaIn);
getContentPane().add(nmbapak);
getContentPane().add(txnmbapak);
getContentPane().add(nmibu);
getContentPane().add(txnmibu);
getContentPane().add(almortu);
getContentPane().add(txalmortu);
getContentPane().add(statusanak);
getContentPane().add(statusanakIn);
getContentPane().add(nmwali);
getContentPane().add(txnmwali);
getContentPane().add(almwali);
getContentPane().add(txalmwali);
getContentPane().add(jmnun);
getContentPane().add(txjmnun);
getContentPane().add(lihatIn);
getContentPane().setLayout(new FlowLayout());

pninput.setLayout(new BoxLayout(pninput, BoxLayout.Y_AXIS));
pninput.add(panel1);
pninput.add(panel2);
pninput.add(panel3);
pninput.add(panel4);
pninput.add(panel5);
pninput.add(panel6);
pninput.add(panel7);
pninput.add(panel8);
pninput.add(panel9);
pninput.add(panel10);
pninput.add(panel11);
pninput.add(panel12);
pninput.add(panel13);
pninput.add(panel14);
pninput.add(panel15);
pninput.add(panel16);
pninput.add(panel17);
pninput.add(panel18);

panel1.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel1.add(kode);
panel1.add(txkode);
txkode.setEditable(false);

panel2.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel2.add(nama);
panel2.add(txnama);

panel3.setLayout(new FlowLayout(FlowLayout.LEADING));
panel3.add(gender);
panel3.add(genderlakilakiIn);
panel3.add(genderperempuanIn);
genderIn.add(genderlakilakiIn);
genderIn.add(genderperempuanIn);

panel4.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel4.add(alamat);
panel4.add(txalamat);

panel5.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel5.add(sekolah);
panel5.add(txsekolah);

panel6.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel6.add(almsekolah);
panel6.add(txalmsekolah);

panel7.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel7.add(agama);
panel7.add(agamaIn);

panel8.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel8.add(nmbapak);
panel8.add(txnmbapak);

panel9.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel9.add(nmibu);
panel9.add(txnmibu);

panel10.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel10.add(almortu);
panel10.add(txalmortu);

panel11.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel11.add(statusanak);
panel11.add(statusanakIn);

panel12.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel12.add(nmwali);
panel12.add(txnmwali);

panel13.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel13.add(almwali);
panel13.add(txalmwali);

panel14.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel14.add(jmnun);
panel14.add(txjmnun);

panel15.setLayout(new FlowLayout (FlowLayout.LEADING));
panel15.add(hasil);
panel15.add(txhasil);
txhasil.setEditable(false);

panel16.setLayout(new FlowLayout ());
panel16.add(proses);
panel16.add(hapus);
panel16.add(simpan);
panel16.add(keluar);


panel17.setLayout(new FlowLayout ());
panel17.add(lihatIn);
panel17.add(lihat);


getContentPane().add(pninput);
getContentPane().setLayout(new FlowLayout());
setVisible(true);

}
void aksi(){
proses.addActionListener(new ActionListener(){
public void actionPerformed(ActionEvent event){
String L,Agama,Status;
boolean l = true,p = false;


if(l==genderlakilakiIn.isSelected()){
L ="Laki-Laki";

}else{
L="Perempuan";
}
Agama =(String)agamaIn.getSelectedItem();
Status =(String)statusanakIn.getSelectedItem();
simpan.setEnabled(true);


int nilai = Integer.parseInt(txjmnun.getText());


if(nilai>30){
JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Anda salah memasukkan NUN");
txjmnun.setText(null);
}
try{
txhasil.append("No. Pendaftaran : "+txkode.getText()+"\n");
txhasil.append("=========================\n");
txhasil.append("Nama : "+txnama.getText()+"\n");
txhasil.append("Jenis Kelamin : "+L+"\n");
txhasil.append("Alamat : "+txalamat.getText()+"\n");
txhasil.append("Sekolah Asal : "+txsekolah.getText()+"\n");
txhasil.append("Alamat Sekolah : "+txalmsekolah.getText()+"\n");
//hasilIn.append("Sekolah Asal : "+sekolahasalIn.getText()+"\n");
txhasil.append("Agama : "+Agama+"\n");
txhasil.append("Nama Bapak : "+txnmbapak.getText()+"\n");
txhasil.append("Nama Ibu : "+txnmibu.getText()+"\n");
txhasil.append("Alamat Ortu : "+txalmortu.getText()+"\n");
txhasil.append("Status : "+Status+"\n");
txhasil.append("Nama Wali : "+txnmwali.getText()+"\n");
txhasil.append("Alamat Wali : "+txalmwali.getText()+"\n");
txhasil.append("NUN : "+txjmnun.getText()+"\n");
txhasil.append("=========================\n");
}catch(Exception e){
JOptionPane.showMessageDialog(pninput,"Silahkan lengkapi data anda" );
}
try{
if (nilai>=24&&nilai<=30){
txhasil.append("Status :Diterima\n");
}else if (nilai>=20&&nilai<24){
txhasil.append("Status :Diterima Cadangan\n");
}else if (nilai<=20){
txhasil.append("Status :Tidak Diterima\n");
}
}catch(Exception e){
JOptionPane.showMessageDialog(pninput,"Silahkan lengkapi data anda" );
}
/*try{
String nama=txnama.getText();
String almt=txalamat.getText();
String sekolah=txsekolah.getText();
String almtsekolah=txalmsekolah.getText();
String nmbapak=txnmbapak.getText();
String nmibu=txnmibu.getText();
String almtortu=txalmortu.getText();
String nmwali=txnmwali.getText();
String almtwali=txalmwali.getText();
String jmlnun=txjmnun.getText();
int nun=Integer.parseInt(jmlnun);

if(genderlakilakiIn.isSelected()==true){
String gndr="Laki-laki";
}else{
String gndr="Perempuan";
}

if(agamaIn.getSelectedItem()=="Islam"){
String agma="Islam";
}else if(agamaIn.getSelectedItem()=="Kristen"){
String agma="Kristen";
}else if(agamaIn.getSelectedItem()=="Katholik"){
String agma="Katolik";
}else if(agamaIn.getSelectedItem()=="Hindu"){
String agma="Hindu";
}else{
String agma="Budha";
}

if(statusanakIn.getSelectedItem()=="Anak Kandung"){
String sttanak="Anak Kandung";
}else{
String sttanak="Anak Angkat";
}

if(nun>30){
JOptionPane.showMessageDialog(pninput, "Jumlah NUN yang " +
"dimasukkan salah");
}else if(nun>=24){
String status="Diterima";
}else if(nun<24 || nun>=20){
String status="Cadangan";
}else{
String status="Tidak diterima";
}


}catch(Exception e){
JOptionPane.showMessageDialog(pninput, "Data yang anda " +
"masukkan kurang lengkap");
System.out.println(e);
}*/
}
});

hapus.addActionListener(new ActionListener(){
public void actionPerformed(ActionEvent event){
txnama.setText("");
genderlakilakiIn.setSelected(false);
genderperempuanIn.setSelected(false);
txalamat.setText("");
txsekolah.setText("");
txalmsekolah.setText("");
txnmbapak.setText("");
txnmibu.setText("");
txalmortu.setText("");
txnmwali.setText("");
txalmwali.setText("");
txjmnun.setText("");
txhasil.setText("");
agamaIn.setSelectedItem("Islam");
statusanakIn.setSelectedItem("Anak Kandung");


}
});
simpan.addActionListener(new ActionListener(){
public void actionPerformed(ActionEvent event){
String kddaftar=txkode.getText();
int kode=Integer.parseInt(kddaftar);
kode+=1;
txkode.setText(kode+"");

}
});
lihat.addActionListener(new ActionListener(){
public void actionPerformed(ActionEvent event){

}
});
keluar.addActionListener(new ActionListener(){
public void actionPerformed (ActionEvent event){
System.exit(0);
}
});
}
public static void main(String[]args){
PendaftaranMahasiswa frame= new PendaftaranMahasiswa();
frame.tampilan();
frame.aksi();
}
}

Minggu, 28 Februari 2010

Doa untuk Kekasih

Artikel Islami 23 Maret 2005 - 15:05 Doa untuk Kekasih

untuk seseorang yang telah mengisi ruang hati yg dulu hampa...

Allah yang Maha Pemurah...

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.


By: akhwat Indonesia

Jumat, 29 Januari 2010

What a Friend For ??

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.


Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya. Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

"Dalam masa kejayaan, teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman kita."

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda? Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai? Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satu pun yang dapat anda berikan? Merekalah sahabat anda. Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

Jumat, 22 Januari 2010

Anda Lebih Penting dari Masalah Anda

Proses pertumbuhan dan belajar selalu melibatkan resiko. Keberanian memberi anda kekuatan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan. Keberanian berasal dari pikiran anda yang jauh lebih bertenaga daripada lingkungan luar anda. Bila anda menyadari bahwa betapa besarnya anda dibanding persoalan yang ada, maka anda akan mendapatkan keberanian untuk mengatasinya.Rintangan akan selalu tampak besar atau kecil sesuai dengan penglihatan anda. Keberanian adalah kapasitas untuk menghadapi apa yang terbayangkan. Ia akan memberi anda kemampuan untuk mengatasi kenyataan.

Melewati rintangan adalah buah dari pencapaian, buah dari keberhasilan. Lihatlah persoalan sebagaimana yang anda inginkan, bukan sebagaimana yang tampak. (Daily Motivation)

byResensiNet

Senin, 18 Januari 2010

Semua berwal dari.............

BDI SMA11 Malang,,,,

Yach...Organisasi yang Populer dg para Jilbaber saat itu...! becoz.. Siswi2 yg dulunya gk kenal jilbab,,Akhirna jadi Pake jilbab!!!!!!hehe..gk jarang jg lo jilbabnya lebar...kenapa y??????

Jadi...Pas dikasih pilihan ekskul,,Qlangsung nulis BDI di Kolom Pertama...!Tmn2 baruQ jg tak ajak lo...,alhmd 4tmn dktQ waktu it mw ikud..hehe,, Selain bwt cari nilai,,qt jg pengen ngaji n berubah dr kehidupan SMP yg gk karuan..hehe..

Oya..kebetulan kakakQ yang Cow kan aktif di Dakwah Sekolah..(Ya yg Mentoring ato mbina anak2 Rohis gt..).Jadi sedkit byk Q jg Tau it BDI>>Yaitu Organisasi Islam yg di dlmx qt bisa bjar ngaji 9gk Cuma ngaji Qur’an..tp jg mengkaji Islam mulai dr yg terkcil..spti kbersihan, aurat, pergaulan dll), Diskusi, blajar Pelajaran,, blajar masak, blajr jahit, bikin ketrampilan bareng, byk acra kaya’ Outbond, Seminar, Training,dll.. oya kalu ad acara2 hari besar Islam..juga nk2 BDI Yg jadi Panitia..bukan OSIS lagi...;)

Yap,,Mulai deh qt trjun ke Organisasi... Semangat bgt qt,,hehe.But..ketika malez,,ya janjian ka kabur..gk ikud keputrian (kajian khusus cew) ,, kajian,,dan acara laen yg dirancang kakak senior. Apalagi kalo pulg pagi,,siap2 cari 1000 alasan biar bisa maen,gk ikud acara BDI..Hemm..Nakal pokokna!!!!!!

Tapi...tapi... sering jg qt gk bisa berkutik coz yg bujuk(ngjak) qt bkn senior,,tp Mb’ Sifat ‘Pembina BDI’. Subhanallah...Mb Sifat itu...Baek bgt,,lembut, bijaksana, cantik, sedrhana, Sabarrr,, Muslimah yg Perfect pokokna...jadi Sungkan mw nolak. Hati qt lgsg luluh gt..hehe

Apalagi kalu acarana diluar sekolah,, Gabung sama BDI se-malang gt..huft,,tmbah semqangat dh.soalna mbak2 Cendikia Cantik2,, ramah2,, sabar2..,,jilbabnya lebar2..Anggun bgt!!!!!!konsumsina jg pasti enak lagi!!!!hehe...

Naek klas 2,, bkan lagi Junior, tp Senior skrg..yg tugsna lebih banyk. Gk bisa enak2 an, gk bisa lari cari alasan untuk kabur. Tapi justru qt yg pusing buat acara biar adek2 seneng,, jadi p[anitia Hari Besar,,Nyusun tugs2..,hubungi adk2 yg byk alasan kaya’ qt dulu...

Huft,,ternyata jd senior tu ....susah,,butuh kesabaran yg lebih!!!hehe...

Tapi alhmd anggota BDI jg tmbh,, sama tmn2 BDI kls laen jg jdakrab,, jadi lebi\h enak kalu koordinai. Klas 3 dah gk ikud2..mau ujian..

Qjadi Berai ngoming maksudna bisa belajar ngomong, berpendapat as Syuro’ (Rapat). Q juga sekarang tau sifatnya temen2 BDI. Ada yang pintr ngomong, kreatif tapu malu ngomong, cerewet, bijaksana, bahkan ada yang numpang absen. Soalnya Rapot tanpa Nilai Ekskul bisa gak naek kelas lo..jadi mereka milih gabung di BDI. Coz di anggap sante,, maksudna gk pak capek2 latian tiap hari spti ekskul laen gt,,,,tp kalu dah niat sich./mungkin gk mikir nilai..yg penting aktif gt...hhee

Dari BDI aq bisa belajar banyak hal.....’ Mandiri’ terutama,, karena ketika Aq masih seperti anak kecil di Rumah, di kels, dan ketika bergaul dg teman2.. Aq harus dewasa dlm syuro’. Gk boleh egois dll...

Pokokna Banyak bgt Cerita di BDI, Yang paling Qsuka dan buat qt gak pengen pergi dari BDI adalah... Qt bisa Liqo’ sama teman2 dan mbak2 yang baek bgt. Sebenarnya Hanya distu kunci yg bwt Aq bertahan di BDI. Karena dari Liqo’ BDI Qt mengenal Ukhuwah, ketika mulai malas, putus asa...temen2 liqo’ lah yg sll kasih semangat dan masukan2. Jadi sebenarnya qt semua yg butuh liqo’... untuk mengeces ruh qt..... Hemm,,Sungguh indah ukhuwah itu.......